Sesosok Bayangan

Malam itu, melangkah pelan menyusuri jalan setapak yang di tumbuhi ilalang liar dan pohon-pohon di kiri kanannya. Semilir angin dingin yang lirih terasa menusuk sampai kedalam pori-pori kulit. Hanya ditemani  sinar rembulan yang redup untuk menerangi jalan serta suara jangkrik di sela kesunyian malam itu, tak menyingkirkan dekapan keganjilan yang terus menggayuti fikiran ini. hmm, malam itu terasa sangat berbeda, tak seperti malam-malam biasanya ketika aku melewati jalan setapak itu.

Setapak demi setapak ayunan kaki dengan sebuah pertanyaan yang ada dalam benakku, ada apa? kenapa malam ini terasa berbeda? mengapa aku merasakan ada hawa yang kurang bersahabat? padahal hampir setiap malam aku selalu melewati jalan setapak ini! itulah sekelumit bayang-bayang pertanyaan di dalam hatiku.

Tiba-tiba, langkah kaki ini terhenti ketika beberapa puluh meter dihadapanku samar-samar terlihat sesosok bayangan besar berdiri tegap menutupi hampir seluruh lebar jalan setapak itu. Sosok itu diam, tak bergeming seperti sedang menatap kearahku. Bulu kuduk ku tiba-tiba saja berdiri melihat sosok itu. Ingin rasanya memutar haluan, berpaling arah untuk kembali tetapi aku harus pulang kerumah.

Sebilah Mandau sebagai senjata khas daerahku yang terselip dipinggang, ku keluarkan dari sarungnya. kemudian aku maju beberapa langkah dengan menghunuskan senjata itu sambil berkata " Maaf, aku tidak mempunyai maksud apa-apa. Aku hanya ingin pulang kerumah. tolong jangan ganggu aku". itulah kalimat yang ku ucapkan. tetapi sosok itu tak bergeming sama sekali. Aku pun kembali maju dan sekali berkata "tolong, aku hanya ingin lewat, jangan ganggu aku". tetapi, sosok itu tetap diam seperti tak mengacuhkan kata-kata ku.

Tak berfikir panjang dengan keyakinan kalau sosok itu tak memberi jalan, terpaksa aku tebas menggunakan senjataku ini, aku pun nekat maju dengan setengah berlari kearah sosok yang menutupi jalan setapak itu dan ketika jarak sudah dekat, dengan setengah melompat, ku ayunkan mandau ini kearahnya.

Trang,.... kilatan cahaya kecil keluar ketika senjataku beradu dengan sosok itu. tanganku bergetar hebat dan terasa ngilu, tubuhkun terhuyung-huyung dan terjatuh tepat disamping sosok itu. tetapi anehnya sosok itu tetap diam tak bergeming bahkan luka sekalipun.
Namun, ketika aku berdiri dan mulai mengayunkan kembali senjata kearahnya, mata ku tersentak ternyata sosok itu.............................. silahkan lihat disini

27 Komentar

  1. Wkwkwkkwk... bisa aja loe sob hahahha...
    Gue dah serius ngebacanya, taunya sakai ya :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. ha ha ha ha sama kiraiin serius plus romantis ujung ujungnya nyasar

      Hapus
    2. gak nyasar tuh, buktinya gue sampe rumah wkwkwkwkwkkaaaa!!

      Hapus
  2. Wah, jangan-jangan itu SAKAI jelmaan Decepticon sob... bisa idup tuh... coba dicari sob logonya. *dijitak* *kebanyakan nonton Transformer*

    BalasHapus
  3. Bhuahahaha... geje deh bung Penho ini, sini aku tabok bentar :D

    Sia-sia dong aku udah merinding :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kenapa gak jadi merinding? sapa sih yg gak merinding kalo berdiri di depan alat berat yg sedang jalan! hehehhehe..

      Hapus
    2. Tapi kan itu nggak jalan, weeek... kamunya aja yang penakut :D

      Hapus
  4. wah.... lawan begituan. ya mana tahan. hahaha.
    mantap ni, kemarin keliatan ya waktu membahas yang 32 tusukan tapi tidak mati ternyata parut, sekarang gambarnya di sembunyikan. dan semakin menambah penasaran. hahah. bisa bisa mantap nie.

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehheee.. masih inget juga ya sob! tapi bukan 32 melainkan 48 sob! wkwkwkwkwkk!

      Hapus
  5. wew sampe mandau lo abis juga gak bakalan bisa ngancurin tuh doser bro, hahahay, ternyata kecurigaan gw meleset, gw kira yg lo lawan itu batu, gak taunya sakai, hahay ... semprulll :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biar lebih keren gitu sob... wkwkwkkwk!!

      Hapus
  6. ckckck ane kirain apa, udah serius baca ternyata ".........."

    BalasHapus
  7. Bhahaha... Kena gue! Huhuhu

    BalasHapus
  8. Haaa....haaa.... Mantap artikelnya Kang.

    BalasHapus
  9. Kirain mau nebang tiang listrik? sesosok bayangan (sakai) meski rembulan redup kan masih keliatan tuh aslinya...bisa tuh dibikin cerita silat Bung Penho melawan sakai judulnya ya...#buruan kabur

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue perjelas dikit ya :

      rembulan redup kalo menyinari jalan kota ato kampung masih keliatan, tapi ini jalan setapak dengan dahan dan ranting pohon yg sebagian menutupi langit2 jalan itu sendiri. makanya gak keliatan hehheheheee...

      ntar beberapa abad lagi akan hadir Kitab Sakti LKK hihiiii...!

      Hapus
  10. wich ngeri kali aku lihatnya bro.?wkwkwkwkw

    BalasHapus
  11. hahahaa....... gua kirain apaan......... taunya gituan.... wakakaa
    "jebakan betmen" wkakakaa

    BalasHapus
  12. Kirain cerita actions versi jet lee tadi bung :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama